Tangkai buatan inigandumMeski hanya sebuah artefak, namun merupakan reproduksi pesona alam yang nyaris sempurna. Cabang bercabang tiga, seperti curah hujan bertahun-tahun, memadatkan kegembiraan panen dan benih harapan. Setiap butir gandum penuh dan berkilau, seolah-olah merupakan hadiah dari Ibu Pertiwi, dan mau tak mau orang ingin menyentuhnya dengan lembut dan merasakan suhu dari alam.
Warnanya tidak mencolok, namun memiliki keindahan yang tenang. Kuning keemasan muda, tampak sangat hangat di bawah sinar matahari, seolah-olah matahari diremukkan dengan lembut, ditaburkan di dahan gandum ini. Saat angin bertiup, ia berayun lembut, seolah berbisik, menceritakan kisah pertumbuhan dan panen.
Ini adalah simulasi sederhana dari sebatang gandum, tapi itu membuatku lamunan dan terharu yang tak ada habisnya. Bukan hanya sekedar hiasan, tapi juga semacam rezeki spiritual. Kapanpun saya lelah, hal itu selalu dapat memberi saya kedamaian dan kenyamanan, biarkan saya menemukan sebidang tanah suci mereka sendiri di dunia yang bising ini.
Tidak perlu kata-kata yang berbunga-bunga untuk menghiasinya, juga tidak perlu bentuk-bentuk yang rumit untuk mengungkapkannya. Satu tangkai gandum saja sudah cukup untuk membuat kita merasakan kehangatan dan keindahan dari lubuk hati kita. Mungkin inilah kekuatan dari kesederhanaan. Sederhana, adalah kembalinya keindahan, adalah kembalinya sikap yang sebenarnya. Di dunia yang rumit, kita membutuhkan sesuatu yang sederhana, untuk membersihkan debu jiwa, untuk menemukan yang asli murni dan indah.
Seringkali kita selalu mengejar hal-hal indah dan rumit itu, namun mengabaikan keberadaan sederhana dan indah di sekitar kita. Padahal, kebahagiaan sejati seringkali tersembunyi di balik hal-hal yang tampak biasa saja tersebut. Selama kita menaruh hati untuk merasakan, untuk mengalami, maka kita bisa menemukan keindahan hidup yang tiada batasnya.
Waktu posting: April-02-2024